"Mereka bilang bintang yang paling terang itu Sirius, dan aku menangis ketika sinarnya menerpa wajah ku untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Kini setelah hujan reda, ku genggam hati Sirius yang hilang seolah sinarnya
dahulu
hanya untuk
ku”.
Hujan
kamu duduk di sampingku yang terdiam, "kenapa galau sih??" suara lembut itu keluar dari mulutmu, tanda kau memperhatikanku "aku gak galau kok!" sambil tersenyum padamu.
"ya udah deh kalo gitu" suara itu ada lagi. kamu beranjak dari tempat dudukmu, berjalan menuju kelasku, dan main game sama temen-temenku, aku pun tetap duduk dengan memandang rintik hujan, rasanya tak dingin lagi saat terpancar cahayamu.
Sirius
Malam itu saat acara di Ballroom ruangan paling atas, sambil makan ice cream ku tatap langit gelap dengan beberapa sinarnya disana. terlihat
kerlap-kerlip cahaya lampu gedung-gedung juga lampu jalanan, ditambah pagelaran
megah langit malam dengan bintang yang berjejer tak runut membentuk pola
mistery disekitar bulan. kamu berdiri di sampingku dengan senyuman, ku tatap kamu yang berada sedikit di atasku, karena kamu sangat tinggi. aku pun hanya tersenyum melihatmu menatap langit itu, dari atas gedung terlihat megahnya lampu-lampu jalanan.
Terang
hari itu sabtu sore, sabtu yang amat terang saat kau datang menemui ku di ruang kelas itu, bersama keceriaan terpasang diwajahmu. tiba-tiba kau keluarkan kartu, kamu minta aku memilih beberapa yang kau pegang, setelah itu kau minta aku melihat kartu itu 2hati,
Kartunya 2 hati, setelah itu kau minta aku tanda tangan di
baliknya. Setelah itu kau masukkan kartu itu kedalam novel milikmu yang kau
pinjamkan padaku, kau bilang “buka aja setelah sampai rumah” ku turuti
kata-katamu, setelah sampai rumah malamnya sambil menatap Sirius kubuka novel
itu dan ku dapati kata I LOVE YOU :) kamu tau aku sangat bahagia.
Gelap
setelah beberapa waktu, sinar sirius tak kudapati lagi,
entah apa yang terjadi. Mungkin hanya aku yang tak
dapat melihat sinar Sirius yang indah itu, hanya aku yang tak dapat menikmati
pancaran sinar dan kehangatan Sirius itu. Hancur rasanya, seperti malam yang
gelap tanpa sinarmu. Harapanku hilang bersama kenangan mu. Semua sirna dengan
tatapan kegelapan., kenapa Sirius harus pergi dariku ??
setelah beberapa waktu, sinar sirius tak kudapati lagi,
(Sirius adalah bintang yang spesial, yang selalu
ingin ku lihat pada tiap malamku... Dalam Al-Qur‘an, bintang ini disebut dengan
nama aš-šyi‘rā seperti firman Allah Surah An-Najm ayat 49, yang berbunyi :“dan
bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi‘ra.” Aku ingin seperti
sirius... Bintang paling terang yang menghiasi pekatnya malam dengan sinaran
terindahnya... Bagiku, sirius adalah bintang harapan... Pancaran sinarnya
selalu menghadirkan rasa yang tak biasa dalam hatiku... Ada rasa nyaman,
tentram dan bahagia sehingga mampu memunculkan senyum di wajahku, tiap kali
melihatnya... Seperti sirius, aku ingin selalu membuat orang lain merasa
nyaman, tentram, dan bahagia saat melihatku dan bersamaku... “Hal yang paling
membahagiakan di dunia ini adalah saat melihat orang di sekitarmu tersenyum dan
tertawa bahagia. Dan alasannya adalah KAMU” ) karena kamu adalah Sirius bagiku..
"♥"
Namun serius ku telah hilang, pergi dengan menghapus
harapan-harapan indah. Sampai saat ini pun Sirius masih belum kembali, perih
saat di tahun ke 17 ku ini tak ada sinar sirius lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar