Minggu, 03 Juni 2012

Hilangnya Sinar Sirius



"Mereka bilang bintang yang paling terang itu Sirius, dan aku menangis ketika sinarnya menerpa wajah ku untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Kini setelah hujan reda, ku   genggam hati Sirius yang hilang seolah sinarnya 
dahulu 
hanya untuk ku”.


Hujan
Masih ingat ketika itu hari selasa, hujan turun begitu lembut, awan mendung perlahan menutupi terang, semakin lama semakin gelap saja disini. kamu datang dari balik taman berjalan menyusuri rintik hujan lembut itu, berjalan diteras aula , lalu kamu berjalan menuju kearahku. kau datang dengan senyum penuh cahaya, pancaran cahaya itu indah, sangat indah, kau pancarkan kehangatan kala hujan itu. 
kamu duduk di sampingku yang terdiam, "kenapa galau sih??" suara lembut itu keluar dari mulutmu, tanda kau memperhatikanku "aku gak galau kok!" sambil tersenyum padamu.
"ya udah deh kalo gitu" suara itu ada lagi. kamu beranjak dari tempat dudukmu, berjalan menuju kelasku, dan main game sama temen-temenku, aku pun tetap duduk dengan memandang rintik hujan, rasanya tak dingin lagi saat terpancar cahayamu.

Sirius
Malam itu saat acara di Ballroom ruangan paling atas, sambil makan ice cream ku tatap langit gelap dengan beberapa sinarnya disana. terlihat kerlap-kerlip cahaya lampu gedung-gedung juga lampu jalanan, ditambah pagelaran megah langit malam dengan bintang yang berjejer tak runut membentuk pola mistery disekitar bulan. kamu berdiri di sampingku dengan senyuman, ku tatap kamu yang berada sedikit di atasku, karena kamu sangat tinggi. aku pun hanya tersenyum melihatmu menatap langit itu, dari atas gedung terlihat megahnya lampu-lampu jalanan. 
“Itu sagitarius, kau lihat bintang yang itu? tariklah garis lurus kebagian bintang yang agak terang hingga bintang diujung itu, kau akan menemukan aku dibintang itu, aku sagitarius”, ucap mu seraya tersenyum. “aku tidak terlalu pandai menghayalkan yang se-matematis itu, kau suka sagitarius?”, sahut ku dengan malu. “Oh cobalah semua orang berbakat, kau pasti bisa ayo coba saja dulu, Aku Sagitaius tapi aku lebih suka Sirius, lihat lah yang paling terang itu, orang-orang astronom Yunani menyebutnya sebagai Sirius”, jawab mu penuh semangat. “Kenapa kau menyukai Sirius?” tanya ku penasaran. “Dia adalah bintang yang paling terang diantara semua bintang, dan siapapun pasti ingin jadi yang paling terang seperti itu, seolah kau punya kuasa atas segala hal ditata surya ini” jawab mu, dan kulihat tangan mu mengepal disisi gelap. aku pun hanya tersenyum memandangmu, kau pun juga tersenyum malam itu.

Terang
hari itu sabtu sore, sabtu yang amat terang saat kau datang menemui ku di ruang kelas itu, bersama keceriaan terpasang diwajahmu. tiba-tiba kau keluarkan kartu, kamu minta aku memilih beberapa yang kau pegang, setelah itu kau minta aku melihat kartu itu 2hati, 
Kartunya 2 hati, setelah itu kau minta aku tanda tangan di baliknya. Setelah itu kau masukkan kartu itu kedalam novel milikmu yang kau pinjamkan padaku, kau bilang “buka aja setelah sampai rumah” ku turuti kata-katamu, setelah sampai rumah malamnya sambil menatap Sirius kubuka novel itu dan ku dapati kata I LOVE YOU :) kamu tau aku sangat bahagia.
Gelap
setelah beberapa waktu, sinar sirius tak kudapati lagi, entah apa yang terjadi. Mungkin hanya aku yang tak dapat melihat sinar Sirius yang indah itu, hanya aku yang tak dapat menikmati pancaran sinar dan kehangatan Sirius itu. Hancur rasanya, seperti malam yang gelap tanpa sinarmu. Harapanku hilang bersama kenangan mu. Semua sirna dengan tatapan kegelapan., kenapa Sirius harus pergi dariku ??
(Sirius adalah bintang yang spesial, yang selalu ingin ku lihat pada tiap malamku... Dalam Al-Qur‘an, bintang ini disebut dengan nama aš-šyi‘rā seperti firman Allah Surah An-Najm ayat 49, yang berbunyi :“dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi‘ra.” Aku ingin seperti sirius... Bintang paling terang yang menghiasi pekatnya malam dengan sinaran terindahnya... Bagiku, sirius adalah bintang harapan... Pancaran sinarnya selalu menghadirkan rasa yang tak biasa dalam hatiku... Ada rasa nyaman, tentram dan bahagia sehingga mampu memunculkan senyum di wajahku, tiap kali melihatnya... Seperti sirius, aku ingin selalu membuat orang lain merasa nyaman, tentram, dan bahagia saat melihatku dan bersamaku... “Hal yang paling membahagiakan di dunia ini adalah saat melihat orang di sekitarmu tersenyum dan tertawa bahagia. Dan alasannya adalah KAMU” ) karena kamu adalah Sirius bagiku.. 

""

Namun serius ku telah hilang, pergi dengan menghapus harapan-harapan indah. Sampai saat ini pun Sirius masih belum kembali, perih saat di tahun ke 17 ku ini tak ada sinar sirius lagi.
. aku akan berusaha melupakan pancaran-pancaran cahayamu dari semua memori yang melekat dihatiku, dan insyaAllah tak akan pernah ku kenang lagi bayang-bayangmu. sirius .
                                                                                                                             rifalia.rifa/03 Juni 2012/17th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar