Tampilkan postingan dengan label Cerpen atuel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen atuel. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 Juli 2012

Puncak Gunung itu Indah


Liburan dua minggu membuatku semakin yakin bahwa hidup ini adalah sebuah tantangan, tantangan yang harus dihadapi bukan di hindari. Bangkit dari sebuah kegagalan yang melandaku tempo hari, awalnya aku gak yakin bakalan bisa hadapi liburan tahun ini, gimana bisa yakin kalau nilai ku aja merosot jauh, ditambah lagi udah gak ada dia, haha iya dia !
Pertama-tama yang aku fikirin liburan bakalan membosankan, ditinggal ayah bunda ke Surabaya ditambah acara yang semakin memadati jadwal liburku. Namun, ternyata gak sama seperti apa yang aku bayangkan *membosankan* dan ternyata semua itu berefek *menyenangkan*. Awalnya di minggu pertama tepatnya hari Selasa s/d Rabu, tanggal 26-27 Juni 2012 kami berangkat bersama dari MAN kota Kediri 3, yah dari sekolahku tercinta.  Bareng teman-teman seperjuangan ku di Pers Jurnalistik, Kita berangkat bersama naik Truk, yeah truk tapi bukan truk sampah lo :D
Truk yang disediakan ada dua, yang satu truk nya ngangkut panitia sama barang-barang bawaan trus yang truk ke dua ngangkut kita-kita deh selaku peserta. Acara itu sebenernya acara penempuhan yang terakhir buat anak kelas X, ya penempuhan seragam PDL sama Bedge Jurnalis. Hemmm ,.. emangnya udah tau apa tu singkatan dari PDL ? oke deh PDL itu singkatan dari Pakaian Dinas Lapangan yang sering dipake para Jurnalism buat wawancara atau ngeliput berita gitu, hampir-hampir mirip kayak yang biasa di pake sama wartawan di TV. (haha, calon wartawan ya mbag, amien !!)

Kamis, 21 Juni 2012

Secangkir Coklat


        Saat udara menghembuskan aura nya, saat itu pula aku duduk manis dibawah langit biru, di temani padang rumput hijau nan megah, padang rumput itu bukan sebuah ilalang yang tinggi menjulang, namun padang rumput itu rendah menari-nari, mengisyaratkan ia sedang bergembira dengan angin.
Menikmati udara sore hari adalah kebiasaan utamaku setelah selesai beraktifitas di sekolah, padang rumput yang tak begitu luas adalah tempat faforitku di rumah, katakan saja itu adalah halaman belakang yang sering menjadi tempatku bersandar saat lelah, menjadi tempatku mencari inspirasi saat aku ingin mulai berkarya, seperti sekarang. Di temani secangkir coklat dingin dan laptop kesayangan aku berkarya, walaupun karyaku bukan sebuah karya yang patut di kagumi namun setidaknya dengan ini aku dapat berbagi setiap hal yang ingin ku ungkapkan, sebagai ungkapan dan lukisan hatiku yang bahagia dan kelabu.

Hari ini aku ingin mengisahkan tentang secangkir coklat, saat awal aku bertemu dengannya, coklat panas yang sangat nikmat, aku coklat dingin yang beku sebeku hatiku, entah mengapa aku sangat beku, aku beku dengan orang disekitarku, aku hanya diam tanpa mau tau.
udara menghembuskan aura kesejukan pagi ini, sebelum berangkat ku teguk secangkir coklat dingin seperti biasa, dengan bahagia dan ketenangan ku buka bagasi dan melajulah aku ke tempatku bertemu dengan mereka, coklat-coklat yang lain.
Tak banyak yang dapat dilakukan di sekolah untuk sekarang, ujian akhir sekolah juga sudah selesai. hanya diam dan setelah itu pulang. Benar-benar membuang waktu ku saja. Setelah acara yang membosankan itu selesai aku pergi ke taman kota menyambut festifal budaya dengan beberapa coklat yang lain, setiba di tempat itu aku hanya diam seperti yang biasa aku lakukan.
Aku memang coklat dingin yang tak banyak berkata selama aku tak memiliki urusan. Saat berjalan mencari pakaian batik, mereka coklat-coklat sahabatku berlari mendekati sebuah panggung yang di meriahkan beberapa penyanyi idola mereka, dengan senyum sebar dan sedikit teriakan terdengar dari mulut mereka, aku hanya berdiri sembari tersenyum kecut melihat coklat-coklat itu beraksi.
Tak beberapa lama berdiri, tiba-tiba datang seorang laki-laki. Dia berdiri di sampingku, dan tiba-tiba
“hai, selamat siang! Sudah lama berdiri disini?” terdengar dia sedang menyapaku.
Aku hanya mengerutkan dahiku, tanpa ku ucap satu katapun dari mulutku.
Dia tersenyum seperti tanda dia bahagia, kenapa dia tetap tersenyum atau hanya mengejekku saja. Hah .. pemikiran yang dangkal bagiku.
Setelah itu dia pergi, tak lama dia datang kembali membawa dua buah cangkir ditanganya.
“ini untukmu” sambil memberikan secangkir coklat.
Aku hanya diam dan lagi-lagi kukerutkan dahiku.
“ambillah..” ucapnya lagi pelan.
Ku ambil secangkir coklat itu, ku teguk sambil ku pandang iya yang tersenyum manis.
“terimakasih …” ucapku sambil tersenyum .
Secangkir coklat panas itu meluluhkan hatiku yang beku. Dialah secangkir coklat panas untukku.
Udara berganti dingin, aku pun tersipu malu siang itu.

Kamis, 14 Juni 2012

Dalam Diam Ku Menangis

Inilah aku, gadis yang baru saja menginjak usia 17 tahun, ditahun yang ke 17 ini, gak ada yang spesial bagiku. kecuali aku yang masih diberi kehidupan oleh Tuhanku, hidupku sederhana, aku sederhana,  dan aku ingin tetap jadi sederhana.
Hidup ku sekarang hanya tinggal bayangan, entah dimana kenyataan itu sekarang.
hancur, .. kehancuran  atau hanya sebuah ketenangan yang belum terlihat dalam keindahan ? atau hanya bayang-bayang semu yang harus dihapuskan ? BUKAN !
ini adalah kenyataan, memang pahit rasanya, perih pula yang kurasa. Hanya bagiku, bukan bagi orang-orang yang disekitarku. Bahkan mungkin mereka tak pernah tau dan tak mengerti tentang apa yang kurasakan saat ini, benar-benar bertabur kegelisahan. menelan pahitnya kenyataan itu bukan hal yang mudah, apalagi saat harus kehilangan orang yang tiba-iba mulai ku sayangi.
dimana  ??
aku mulai menangis sejak lama, sejak aku mulai terdiam dalam keramaian.
Aku mulai menelan pahit sejak lama, sejak semua berganti dengan kepalsuan.
Aku mulai menangis lama, sejak aku mengenal perasaan sayang. sejak lama .. sejak aku mulai mengerti kemunafikan.
menurut sebagian orang atau bahkan menurut semua remaja umur 17 tahun itu adalah umur yang paling berkesan,Ya umur 17 tahun !!! salah satu fase paling indah yang memiliki berbagai makna. Bahkan awal mula kita bisa berpikir dewasa itu dimulai saat usia segitu. Kalau kata anak abege sekarang mah sweet seventeen katanya.
namun, aku tau di usiaku yang ke 17 kemarin bukan suatu yang sangat berkesan, justru semua hilang dengan tiba-tiba. benar-benar menelan kekecewaan. saat orang yang aku sayangi pergi dengan tiba-tiba, saat seorang yang ku banggakan tak mengenalku lagi, saat beberapa yang ku pertahankan mulai pergi. semua sirna, kenyataanya aku sendiri menahan luka.
kenyataan pula mengatakan aku tak begitu diharapkan, saat masalaluku mulai datang kembali, dia datang dengan membawa luka yang dalam, tak begitu seharusnya !!!
kenyataan kembali datang, membawa luka yang dalam  saat aku tau akulah yang terbodoh ...
apa aku akan tersingkirkan ????
apa aku akan dihilangkan ????
aku kembali menangis dalam diam, walau aku tersenyum riang, namun sebenarnya ku menangis.
kembali ku menangis dalam diam .....

Sabtu, 02 Juni 2012

aska menangis !

tetes air mata mulai menghiasi pii-pipi merah aska ..
aku sadar dia bukan milikku dan takkan jadi milikku ..
aku yang masih berusaha menggantungkan harapan namun harapan itu ternyata pupus begitu saja !
hari ini sudah genap 1 bulan lebih 1 minggu kamu hilang, pergi dan membisu :(
kamu tau gak ? aku masih memikirkanmu .. aku masih menaruh angan positif tentangmu, berharap yang kau lakukan itu hanya sebuah skenario kejutan hari ulangtahunku untuk esok. kamu ingat gak esok aku tepat 17 tahun ?
aku ingin kamu tau . aku masih belum dapat lupakan bayang-bayang mu walaupun aku tak tau entah bagaimana dengan mu saat ini dan nanti, entah ada seorang lagi dalam hati mu ataukah memang saatnya kau tinggalkan aku, namun aku belum sanggup kehilangan bayangmu .