Riuh-gemuruh keramaian menyelimutiku, seakan nafasku semakin
sesak walau terbentang luas dan udara berhembus dengan tenang. Ribuan anak
saling bercengkerama, takbanyak dari mereka berkeliaran mencari kesibukan,
termasuk aku. Saat udara yang kurasakan semakin sesak siang ini ku lihat jam
tangan yang menghiasi tangan kiriku, waktu menunjukkan pukul 10.30. Aku yang berada diantara banyak anak
di tempat nongkrong biasa, aku yang merasa tak memiliki kesibukan akhirnya Cuma bisa diam sambil ngutik-ngutik laptop,
hal seperti ini udah biasa aku alami, kebiasaan yang sering terjadi padaku tiap
kali selesai Ujian Akhir Semester ditambah gak ada remidian. Yahh.. semakin
membingungkan akhirnya muncullah virus GALAU, karna lelah hanya berdiam diri
dan mulai jenuh ngutak-ngatik Laptop akhirnya aku putuskan untuk keluar
jalan-jalan di taman sekolah. Di tengah perjalanan aku bertemu dengan seorang
teman, teman yang
aku lupa bagaimana kita bisa bertemu dan saling mengenal, aku mengenalnya dengan tiba-tiba. Perjumpaan kami sering terjadi saat aku merasa jenuh dan GALAU, aku ingat dulu aku pernah ikut kegiatan besar di sekolah dan menjadi panitia gabungan dari organisasi siswa Intra Sekolah yang merekrut organisasi extra lain. Akhirnya selama 3 hari 2 malam aku sering menghabiskan waktuku bersama nya, dia gadis cantik, tidak cukup pendiam, ceria dan banyak tingkah. Dia hanpir mirip denganku Cuma dia lebih pandai dariku. Suatu hari saat masalah yang lumayan besar melandaku, aku tak bisa menahan semua nya, mataku sudah cukup berkaca-kaca, aku pun tak kuat menyangga kakiku hingga untuk berjalan pun berat rasanya. Ku temui dia sedang duduk di ruanng tunggu, dia menyapaku dengan sebutan sayang. Aku teresenyum padanya sambil menahan airmata yang sudah mengambang di selaput mataku, dia menatapku sambil sembari berkata “kamu kenapa?” aku hanya diam sambil menganggukkan kepala, aku tak sanggup menahan tangis ini, hingga aku langsung memeluknya dan bersimpuh di pelukannya. Rasanya sangat damai, kelopak mataku terus meneteskan puluhan bahkan ribuan butiran air mata yang sudah ber menit-menit kutahan agar tak ada yang tahu tentang sedihku. Tuhan berkata lain, mungkin aku memang di takdirkan menangis di palukannya dan merasakan ketenangan saat dia membelai lembut krudungku sambil berkata “tenanglah, menagislah sepuasmu” akupun mengangkat kepalaku dan tersenyum kepadanya, aku merasa malu tlah menangis di pelukannya. Dia tersenyum sambil berkata “sudah nangisnya, kalo belum puas di puasin aja!” AKU TERSENYUM KECIL PADANYA, terimakasih ya telah mau menjadi sandaranku kawan.
aku lupa bagaimana kita bisa bertemu dan saling mengenal, aku mengenalnya dengan tiba-tiba. Perjumpaan kami sering terjadi saat aku merasa jenuh dan GALAU, aku ingat dulu aku pernah ikut kegiatan besar di sekolah dan menjadi panitia gabungan dari organisasi siswa Intra Sekolah yang merekrut organisasi extra lain. Akhirnya selama 3 hari 2 malam aku sering menghabiskan waktuku bersama nya, dia gadis cantik, tidak cukup pendiam, ceria dan banyak tingkah. Dia hanpir mirip denganku Cuma dia lebih pandai dariku. Suatu hari saat masalah yang lumayan besar melandaku, aku tak bisa menahan semua nya, mataku sudah cukup berkaca-kaca, aku pun tak kuat menyangga kakiku hingga untuk berjalan pun berat rasanya. Ku temui dia sedang duduk di ruanng tunggu, dia menyapaku dengan sebutan sayang. Aku teresenyum padanya sambil menahan airmata yang sudah mengambang di selaput mataku, dia menatapku sambil sembari berkata “kamu kenapa?” aku hanya diam sambil menganggukkan kepala, aku tak sanggup menahan tangis ini, hingga aku langsung memeluknya dan bersimpuh di pelukannya. Rasanya sangat damai, kelopak mataku terus meneteskan puluhan bahkan ribuan butiran air mata yang sudah ber menit-menit kutahan agar tak ada yang tahu tentang sedihku. Tuhan berkata lain, mungkin aku memang di takdirkan menangis di palukannya dan merasakan ketenangan saat dia membelai lembut krudungku sambil berkata “tenanglah, menagislah sepuasmu” akupun mengangkat kepalaku dan tersenyum kepadanya, aku merasa malu tlah menangis di pelukannya. Dia tersenyum sambil berkata “sudah nangisnya, kalo belum puas di puasin aja!” AKU TERSENYUM KECIL PADANYA, terimakasih ya telah mau menjadi sandaranku kawan.
Lama-lama semakin lama aku tak pernah bertemu dengannya
lagi, hingga hari ini 15 Desember 2012 saat aku kembali merasalkan GALAU, aku
berjumpa denganya lagi, dia kembali menjadi tempatku bersandar dan membuatku
kembali tersenyum, TERIMAKASIH KAWAN !
TO : Naja Hayaya El U.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar